Di zaman serba canggih seperti sekarang ini,
anak-anak lebih dikenalkan pada teknologi. Namun kesadaran akan bagusnya akhlak
dan budi pekerti masih sangat kurang. sehingga tidak heran jika saat ini
kejahatan dan kemaksiatan terjadi dimana-mana di karenakan kebanyakan pemuda
saat ini jauh dari nilai-nilai ajaran agama islam dan lebih mengutamakan
kehidupan duniawi . Padahal akhlak inilah yang seharusnya menjadi perhatian
besar bagi kaum pemuda.
Probelamatika remaja di zaman modern ini
termasuk masalah terpenting yang dihadapi semua masyarakat di dunia, baik
masyarakat muslim maupun non muslim. Hal ini dikarenakan para pemuda dalam masa
pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun
jiwa mereka, yang sering menyebabkan mereka mengalami keguncangan dalam hidup
dan mereka berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah
tersebut. Dan itu semua tidak mungkin terwujud kecuali dengan memperbaiki kualitas
iman. Agama
Islam sangat memberikan perhatian besar dalam masalah ini,karena generasi muda
hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi
yang menopang masa depan umat ini. Oleh karena
itulah, banyak ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang menghasung kita untuk membina dan mengarahkan para pemuda
kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka umat ini akan memiliki masa depan
yang cerah, dan generasi tua akan digantikan dengan generasi muda yang shaleh,
insya Allah.
Dalam
QS. Lukman terdapat nasehat-nasehat akhlak yang baik untuk seorang anak yaitu, Jauhilah syirik,berbaktilah pada orang
tua,setiap dosa dan kejelekan akan dibalas oleh Allah,dirikanlah shalat,
beramar ma’ruf nahi mungkar dan bersabar terhadap setiap cobaan,ajaran adab
ketika berbicara,dan bersikap tawadhu’ (rendah diri). Adapun hadits tentang
akhlak pemuda yaitu hadits yang diriwayatkan oleh ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu
‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang
tidak memliki shabwah” . Artinya: pemuda yang tidak memperturutkan hawa
nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras
menjauhi keburukan.
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin
rahimahullah berkata: “Kalau kita meninjau dengan
seksama (keadaan) para pemuda, maka secara umum kita dapat mengklasifikasi para
pemuda ke dalam tiga (golongan): pemuda yang istiqamah (baik akhlaknya), pemuda
yang menyimpang (akhlaknya), dan pemuda yang kebingungan/terombang-ambing (di
persimpangan jalan) di antara dua golongan tersebut di atas. Adapun pemuda yang
istiqamah (baik akhlaknya) adalah pemuda yang beriman (kepada Allah Ta’ala)
dalam arti yang sebenarnya, dia meyakini agama Islam, mencintai, merasa cukup
dan bangga dengannya. Mengamalkan Islam merupakan target utamanya, dan lalai
dari agama merupakan kerugian yang nyata baginya. Dia adalah pemuda yang selalu
beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agamanya bagi-Nya semata-mata dan
tidak ada sekutu baginya. Pemuda yang selalu meneladani Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam (semua) ucapan dan perbuatannya, karena dia
meyakini beliau sebagai utusan Allah dan panutan yang (harus) diteladani. Pemuda
yang mendirikan shalat secara sempurna sesuai dengan kemampuannya, karena dia
yakin bahwa shalat memiliki banyak manfaat dan kebaikan dalam agama maupun
dunia, bagi diri pribadi dan masyarakat,
Adapun golongan yang kedua adalah
pemuda yang menyimpang akidahnya, buruk tingkah lakunya, tertipu dengan dirinya
sendiri dan tenggelam dalam keburukan hawa nafsunya. Dia tidak mau menerima
(nasehat) kebenaran dari orang lain dan tidak mau menjauhkan dirinya dari
kebatilan, egois dalam tindak-tanduknya, seolah-olah dia diciptakan untuk
(kekal di) dunia dan dunia diciptakan untuk dirinya saja. Dia adalah pemuda
yang membangkang dan tidak mau tunduk kepada kebenaran, serta tidak mau
meninggalkan kebatilan, …
Dan golongan yang ketiga adalah pemuda
yang kebingungan dan terombang-ambing di persimpangan jalan, (sebenarnya) dia
telah mengetahui dan meyakini kebenaran serta hidup di masyarakat yang baik,
akan tetapi pintu-pintu keburukan terbuka lebar (di hadapannya melalui berbagai
media dan sarana), berupa pendangkalan akidah, penyimpngan akhlak, kerusakan
amal perbuatan, adat dan kebiasaan buruk, serta serangan berbagai macam
kebatilan, yang membuatnya (terkurung) dalam pergolakan pikiran dan mental. Dia
berdiri di depan berbagai macam gelombang (fitnah) ini dalam keadaan bingung
dan tidak mengetahui: apakah semua pemikiran dan tingkah laku modern ini yang
benar, ataukah adat-istiadat dari nenek moyang dan masyarakatnya yang baik? Maka
jadilah dia bimbang dan guncang (dalam menentukan pilihan), sehingga terkadang dia
mengikuti yang ini dan terkadang yang itu. Golongan pemuda ini akan mengalami
keburukan dalam hidupnya, maka dibutuhkan pendorong yang kuat untuk membimbing
mereka ke jalan yang baik dan benar, dan ini sangatlah mudah dengan Allah
menghadirkan seorang juru dakwah (yang mengajak kepada) kebaikan dengan
bijaksana, dan dilandasi ilmu serta niat yang baik… .
Beberapa
faktor yang menyebabkan penyimpangan akhlak dikalangan pemuda yaitu peluang
atau kesempatan,hubungan keluarga,pergaulan,dan lingkungan. Oleh sebab itu,bagi
orang tua yang ingin anaknya selamat dari berbagai masalah remaja seperti yang
kita lihat saat ini maka sudah seharusnya lebih memperhatikan beberapa factor
diatas dan tidak lupa dengan nasehat yang terkandung dalam surah luqman
sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar