Kamis, 05 Mei 2016

CREATIVE: Communicative,Religious,ProActive,Prestative And Energic

Di zaman serba canggih seperti sekarang ini, anak-anak lebih dikenalkan pada teknologi. Namun kesadaran akan bagusnya akhlak dan budi pekerti masih sangat kurang. sehingga tidak heran jika saat ini kejahatan dan kemaksiatan terjadi dimana-mana di karenakan kebanyakan pemuda saat ini jauh dari nilai-nilai ajaran agama islam dan lebih mengutamakan kehidupan duniawi . Padahal akhlak inilah yang seharusnya menjadi perhatian besar bagi kaum pemuda.
Probelamatika remaja di zaman modern ini termasuk masalah terpenting yang dihadapi semua masyarakat di dunia, baik masyarakat muslim maupun non muslim. Hal ini dikarenakan para pemuda dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwa mereka, yang sering menyebabkan mereka mengalami keguncangan dalam hidup dan mereka berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut. Dan itu semua tidak mungkin terwujud kecuali dengan memperbaiki kualitas iman. Agama Islam sangat memberikan perhatian besar dalam masalah ini,karena generasi muda hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi yang menopang masa depan umat ini. Oleh karena itulah, banyak ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menghasung kita untuk membina dan mengarahkan para pemuda kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka umat ini akan memiliki masa depan yang cerah, dan generasi tua akan digantikan dengan generasi muda yang shaleh, insya Allah.
Dalam QS. Lukman terdapat nasehat-nasehat akhlak yang baik untuk seorang anak yaitu, Jauhilah syirik,berbaktilah pada orang tua,setiap dosa dan kejelekan akan dibalas oleh Allah,dirikanlah shalat, beramar ma’ruf nahi mungkar dan bersabar terhadap setiap cobaan,ajaran adab ketika berbicara,dan bersikap tawadhu’ (rendah diri). Adapun hadits tentang akhlak pemuda yaitu hadits yang diriwayatkan oleh ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah” . Artinya: pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Kalau kita meninjau dengan seksama (keadaan) para pemuda, maka secara umum kita dapat mengklasifikasi para pemuda ke dalam tiga (golongan): pemuda yang istiqamah (baik akhlaknya), pemuda yang menyimpang (akhlaknya), dan pemuda yang kebingungan/terombang-ambing (di persimpangan jalan) di antara dua golongan tersebut di atas. Adapun pemuda yang istiqamah (baik akhlaknya) adalah pemuda yang beriman (kepada Allah Ta’ala) dalam arti yang sebenarnya, dia meyakini agama Islam, mencintai, merasa cukup dan bangga dengannya. Mengamalkan Islam merupakan target utamanya, dan lalai dari agama merupakan kerugian yang nyata baginya. Dia adalah pemuda yang selalu beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agamanya bagi-Nya semata-mata dan tidak ada sekutu baginya. Pemuda yang selalu meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam (semua) ucapan dan perbuatannya, karena dia meyakini beliau sebagai utusan Allah dan panutan yang (harus) diteladani. Pemuda yang mendirikan shalat secara sempurna sesuai dengan kemampuannya, karena dia yakin bahwa shalat memiliki banyak manfaat dan kebaikan dalam agama maupun dunia, bagi diri pribadi dan masyarakat,
Adapun golongan yang kedua adalah pemuda yang menyimpang akidahnya, buruk tingkah lakunya, tertipu dengan dirinya sendiri dan tenggelam dalam keburukan hawa nafsunya. Dia tidak mau menerima (nasehat) kebenaran dari orang lain dan tidak mau menjauhkan dirinya dari kebatilan, egois dalam tindak-tanduknya, seolah-olah dia diciptakan untuk (kekal di) dunia dan dunia diciptakan untuk dirinya saja. Dia adalah pemuda yang membangkang dan tidak mau tunduk kepada kebenaran, serta tidak mau meninggalkan kebatilan, …
Dan golongan yang ketiga adalah pemuda yang kebingungan dan terombang-ambing di persimpangan jalan, (sebenarnya) dia telah mengetahui dan meyakini kebenaran serta hidup di masyarakat yang baik, akan tetapi pintu-pintu keburukan terbuka lebar (di hadapannya melalui berbagai media dan sarana), berupa pendangkalan akidah, penyimpngan akhlak, kerusakan amal perbuatan, adat dan kebiasaan buruk, serta serangan berbagai macam kebatilan, yang membuatnya (terkurung) dalam pergolakan pikiran dan mental. Dia berdiri di depan berbagai macam gelombang (fitnah) ini dalam keadaan bingung dan tidak mengetahui: apakah semua pemikiran dan tingkah laku modern ini yang benar, ataukah adat-istiadat dari nenek moyang dan masyarakatnya yang baik? Maka jadilah dia bimbang dan guncang (dalam menentukan pilihan), sehingga terkadang dia mengikuti yang ini dan terkadang yang itu. Golongan pemuda ini akan mengalami keburukan dalam hidupnya, maka dibutuhkan pendorong yang kuat untuk membimbing mereka ke jalan yang baik dan benar, dan ini sangatlah mudah dengan Allah menghadirkan seorang juru dakwah (yang mengajak kepada) kebaikan dengan bijaksana, dan dilandasi ilmu serta niat yang baik… .

Beberapa faktor yang menyebabkan penyimpangan akhlak dikalangan pemuda yaitu peluang atau kesempatan,hubungan keluarga,pergaulan,dan lingkungan. Oleh sebab itu,bagi orang tua yang ingin anaknya selamat dari berbagai masalah remaja seperti yang kita lihat saat ini maka sudah seharusnya lebih memperhatikan beberapa factor diatas dan tidak lupa dengan nasehat yang terkandung dalam surah luqman sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar